Bro, kalau kamu suka musik yang bikin jiwa bergetar, pasti udah ga asing sama Nirvana. Band ini bukan cuma sekadar grup musik, tapi juga simbol revolusi musik di era 90-an yang bikin genre grunge meledak ke seluruh dunia.
Dari awal mereka ngejam di garasi kecil di Aberdeen, Washington, sampai jadi ikon budaya yang legendaris, perjalanan Nirvana penuh drama, emosi, dan tentu aja, musik yang keren gila.
Yuk, kita bahas kisah mereka dari nol sampai bubar, lengkap sama daftar album, personil, dan genre musik yang mereka usung, dengan gaya santai ala anak muda!
Ngejam di Aberdeen dan Lahirnya Nirvana
Nirvana lahir di Aberdeen, Washington, sebuah kota kecil yang terkenal dengan cuaca mendungnya—mungkin ini salah satu alasan musik mereka selalu punya vibe gelap dan melankolis. Band ini dibentuk pada 1987 oleh dua orang yang jadi otak utama: Kurt Cobain (vokal, gitar) dan Krist Novoselic (bass).
Kurt, si jenius yang penuh emosi, dan Krist, yang tinggi besar dan setia banget sama Kurt, adalah sahabat sejak SMA. Mereka sama-sama suka musik punk rock dan terinspirasi band-band kayak The Melvins, Black Flag, dan The Stooges.
Awalnya, mereka ga langsung pake nama Nirvana. Mereka sempet gonta-ganti nama, kayak Skid Row, Pen Cap Chew, dan Ted Ed Fred, sebelum akhirnya memutuskan pake nama Nirvana yang konon terinspirasi dari konsep Buddha tentang kebebasan dari penderitaan.
Kurt bilang dia pilih nama ini karena terdengar “damai dan indah”, meskipun musik mereka sebenarnya jauh dari kata damai. Di awal-awal, Nirvana masih cari drummer yang pas. Mereka sempet pake beberapa drummer sementara, kayak Aaron Burckhard, Dale Crover, dan Dave Foster, tapi ga ada yang klik.
Baru di 1988, mereka ketemu Chad Channing, yang akhirnya jadi drummer resmi buat album pertama mereka. Formasi ini—Kurt, Krist, dan Chad—jadi pondasi awal Nirvana yang bikin mereka mulai dikenal di scene musik underground Seattle.
Bleach
Nirvana rilis album debut mereka, Bleach, pada Juni 1989 lewat label indie Sub Pop, yang waktu itu jadi rumah buat band-band grunge di Seattle. Album ini direkam dengan budget super minim, cuma $606, dan prosesnya dilakukan di Reciprocal Recording Studio di Seattle sama produser Jack Endino. Meskipun budgetnya kecil, Bleach punya energi mentah yang bikin orang takjub.
Lagu-lagu di Bleach kayak “About a Girl”, “Negative Creep”, dan “Blew” nunjukin gaya musik Nirvana yang khas: grunge, campuran antara punk rock, heavy metal, dan pop dengan lirik yang gelap dan penuh emosi. Suara gitar Kurt yang kotor, vokalnya yang penuh rasa, dan bass Krist yang solid bikin album ini jadi permata di scene underground.
“About a Girl” jadi salah satu lagu yang menonjol karena punya melodi yang lebih lembut dan pop dibandingkan lagu lain di album ini.
Bleach awalnya ga terlalu laku, cuma terjual sekitar 40.000 kopi di Amerika Utara sebelum Nirvana meledak. Tapi, album ini berhasil bikin mereka dapet perhatian di kalangan penggemar musik alternatif. Mereka mulai tur keliling Amerika, main di venue kecil, dan perlahan-lahan membangun fanbase yang militan.
Nevermind
Di 1990, Nirvana mulai ngerasa Chad Channing kurang cocok sama visi musik mereka, terutama Kurt yang pengen drummer dengan pukulan lebih keras. Chad akhirnya keluar, dan Nirvana sempet pake drummer sementara, Dale Crover dari The Melvins, buat beberapa show. Tapi, hidup mereka berubah total pas mereka ketemu Dave Grohl di 1990.
Dave, yang sebelumnya main di band punk Scream, gabung sama Nirvana setelah Krist lihat dia main di sebuah konser. Kurt dan Krist langsung ngerasa Dave adalah “the one”. Dengan formasi baru—Kurt Cobain (vokal, gitar), Krist Novoselic (bass), dan Dave Grohl (drum)—Nirvana siap bikin gebrakan besar.
Pada September 1991, mereka rilis album kedua, Nevermind, lewat label besar Geffen Records. Album ini direkam di Sound City Studios di Los Angeles sama produser Butch Vig. Awalnya, ekspektasi ga terlalu tinggi. Geffen cuma berharap album ini laku 250.000 kopi. Tapi, apa yang terjadi? Nevermind meledak banget!
Lagu “Smells Like Teen Spirit” jadi single utama, dan bro, lagu ini bener-bener anthem generasi 90-an. Dengan riff gitar yang ikonik, drum Dave yang menghentak, dan lirik Kurt yang penuh makna tapi misterius, lagu ini langsung jadi hits di radio dan MTV.
Video klipnya, yang nunjukin cheerleader dan suasana konser chaos, bikin orang-orang gila. Ga lama, Nevermind nendang album Michael Jackson dari puncak chart Billboard dan terjual lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia sampai sekarang.
Lagu-lagu lain di Nevermind juga ga kalah keren, kayak “Come As You Are”, “Lithium”, dan “Where Did You Sleep Last Night” (versi live-nya terkenal banget). Album ini bikin Nirvana jadi band terbesar di dunia, tapi juga bikin Kurt ngerasa ga nyaman. Dia ga suka jadi “suara generasi” dan mulai kesel sama tekanan dari ketenaran.
In Utero
Setelah sukses besar Nevermind, Nirvana balik ke studio di 1993 buat rilis album ketiga, In Utero. Kurt pengen bikin album yang lebih mentah dan jujur, jauh dari kesan “polished” yang ada di Nevermind. Mereka kerja sama produser Steve Albini, yang dikenal suka bikin rekaman dengan sound yang kasar dan alami.
In Utero rilis pada September 1993 dan langsung dapet sambutan luar biasa, meskipun ga sebesar Nevermind. Lagu-lagu kayak “Heart-Shaped Box”, “All Apologies”, dan “Rape Me” nunjukin sisi Nirvana yang lebih gelap dan emosional. “Heart-Shaped Box” punya video klip yang super surreal, sementara “All Apologies” jadi lagu yang bikin orang merinding karena liriknya kayak meramalkan akhir hidup Kurt.
Meskipun album ini sukses (terjual lebih dari 15 juta kopi worldwide), Kurt mulai struggle sama k*cand*an h**oin, tekanan media, dan masalah pribadi. Dia juga punya konflik sama label karena beberapa lagu dianggap “terlalu berat” buat pasar mainstream.
Di masa ini, Kurt udah menikah sama Courtney Love dari band Hole, dan mereka punya anak perempuan, Frances Bean Cobain, yang lahir di 1992. Tapi, kehidupan pribadinya malah makin chaos.
Bubarnya Nirvana
Tahun 1994 adalah puncak sekaligus akhir dari perjalanan Nirvana. Pada 1 Maret 1994, mereka mainin konser terakhir mereka di Munich, Jerman. Kurt udah keliatan ga sehat, dan setelah itu, dia overdosis di Roma—meskipun dia selamat. Tapi, tekanan hidup dan kecanduan yang ga kunjung selesai akhirnya bikin Kurt mencapai titik terendah.
Pada 5 April 1994, Kurt Cobain ditemukan meninggal di rumahnya di Seattle. Dia b*n*h diri dengan sh**gun, meninggalkan surat perpisahan yang bikin dunia terpukul. Dalam surat itu, Kurt bilang dia udah ga punya passion lagi buat musik dan merasa ga layak jadi idola.
Dia juga tulis pesan buat Courtney dan Frances, minta maaf karena ga bisa jadi suami dan ayah yang baik. Kurt meninggal di usia 27, masuk ke dalam “27 Club”—sebutan buat musisi legendaris yang meninggal di usia 27, kayak Jimi Hendrix dan Janis Joplin.
Kematian Kurt langsung bikin Nirvana bubar. Krist dan Dave hancur, tapi mereka akhirnya move on dengan proyek masing-masing. Dave Grohl bikin band Foo Fighters yang sukses besar, sementara Krist Novoselic lebih milih fokus ke aktivitas politik dan proyek musik kecil-kecilan.
Warisan dan Album
Meskipun Nirvana cuma aktif selama tujuh tahun (1987-1994) dan cuma rilis tiga album studio, dampak mereka di dunia musik ga bisa dianggap remeh. Mereka bikin grunge jadi mainstream, ngasih suara buat generasi yang ngerasa “terbuang”, dan ngubah cara orang lihat musik rock. Sampai sekarang, lagu-lagu mereka masih sering diputer, dari kafe indie sampai konser tribute.
List album Nirvana:
1. Bleach (1989)
Label: Sub Pop
Lagu andalan: “About a Girl”, “Negative Creep”, “Blew”
Formasi: Kurt Cobain, Krist Novoselic, Chad Channing
2. Nevermind (1991)
Label: Geffen Records
Lagu andalan: “Smells Like Teen Spirit”, “Come As You Are”, “Lithium”
Formasi: Kurt Cobain, Krist Novoselic, Dave Grohl
3. In Utero (1993)
Label: Geffen Records
Lagu andalan: “Heart-Shaped Box”, “All Apologies”, “Rape Me”
Formasi: Kurt Cobain, Krist Novoselic, Dave Grohl
Selain album studio, Nirvana juga rilis beberapa album kompilasi dan live setelah bubar, kayak:
1. Incesticide (1992)
Album kompilasi yang berisi B-sides dan lagu-lagu langka.
2. MTV Unplugged in New York (1994)
Album live yang direkam pas mereka tampil di acara MTV Unplugged pada November 1993. Ini salah satu penampilan paling ikonik mereka, dengan lagu kayak “Where Did You Sleep Last Night” yang bikin merinding.
3. From the Muddy Banks of the Wishkah (1996)
Album live yang berisi rekaman konser mereka dari berbagai tahun.
Personil Nirvana dan Posisi:
- Kurt Cobain (vokal, gitar, penulis lagu): Otak di balik musik dan lirik Nirvana. Kurt adalah jiwa band ini, tapi juga orang yang paling struggle sama tekanan hidup.
- Krist Novoselic (bass): Sahabat setia Kurt, Krist adalah “penutup lubang” di band ini. Dia yang sering jadi penengah pas Kurt lagi emosi.
- Dave Grohl (drum, vokal pendukung): Drummer yang bikin sound Nirvana lebih bertenaga. Dave gabung di 1990 dan jadi salah satu kunci kesuksesan Nevermind.
Chad Channing (drum): Drummer awal yang main di Bleach. Chad keluar di 1990 karena ga cocok sama visi Kurt.
Aaron Burckhard, Dale Crover, Dave Foster (drummer sementara): Mereka cuma numpang lewat di awal-awal band ini berdiri. Selain mereka, Nirvana juga sempet punya gitaris tambahan, Jason Everman, yang main di tur Bleach tapi ga lama.
Genre Musik Nirvana: Grunge dengan Sentuhan Punk dan Pop
Nirvana dikenal sebagai pelopor grunge, genre yang lahir di Seattle pada akhir 80-an dan awal 90-an. Grunge adalah perpaduan antara punk rock, heavy metal, dan sedikit elemen pop, dengan sound yang kotor, lirik yang penuh emosi, dan vibe yang “anti-mainstream”.
Musik Nirvana punya ciri khas: gitar yang distorsi, drum yang keras, dan vokal Kurt yang bisa lembut sekaligus penuh amarah. Meskipun grunge adalah label utama mereka, Nirvana juga punya pengaruh kuat dari punk rock (terlihat dari energi mentah di lagu-lagu mereka).